PELATIHAN PEMANFAATAN SAMPAH


SMAN 1 Satui sebagai sekolah adiwiyata tidak lelah terus belajar dan menggali informasi terkait dengan penyediaan sarana edukasi berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, tidak sedikit kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, workshop, seminar, dan sebagainya yang diikuti dengan pihak luar. Salah satunya adalah pelatihan pemanfaatan sampah. Isu sampah merupakan hal yang vital dalam lingkungan sekolah. Sekolah adiwiyata dianggap kurang layak apabila pengelolaan sampahnya belum secara optimal didukung oleh seluruh warga sekolah.

Kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Bumbu dan PT Prolindo Cipta Nusantara pada 2 Mei 2019 mengundang beberapa pihak yang terkait. SMAN 1 Satui, SMKN 2 Simpang Empat, SMPN 2 Satui, SDN 1 Manunggal, SDN 1 Sari Mulya, SDN 8 Kampung Baru, dan SMPN 1 Simpang Empat diminta untuk mengirim 3 orang yang terdiri dari gabungan perakilan guru dan atau siswa. KSM Mapesa Desa Sari Gadung Kecamatan Simpang Empat dan Bank Sampah Desa Manunggal Kecamatan Karang Bintang juga berpartisipasi dalam kegiatan ini.

SMAN 1 Satui diwakili oleh Ibu Radiatam Mardiah S.Pd, Ibu Ririn Wijiastuti, S.Pd, Wahyu Bintang, dan Muhammad Firdaus. Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Kepala Dinas Dan Kabid Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Bumbu, Ibu Fatimah, perwakilan  KSM Mapesa Desa Sari Gadung dan Bank Sampah Desa Manunggal.
Kegiatan dibuka dengan sambutan-sambutan dari Kepala Dinas Kabupaten Tanah Bumbu serta CSR PT Prolindo Cipta Nusantara sebagai pihak penyelenggara kegiatan. Acara inti diawali dengan materi tentang sampah organik dan anorganik, permasalahan sampah jika tidak diatasi dengan baik, bagaimana cara pemilahannya, konsep reuse-reduce, recycle, contoh pengolahan sampah inovatif yang telah berhasil dikembangkan, dan sebagainya.
KSM Mapesa Desa Sari Gadung dan Bank Sampah Desa Manunggal juga memberikan informasi tentang contoh nyata perilaku sehari-hari yang bisa diterapkan untuk lebih menyayangi lingkungan. Mereka menunjukkan contoh penggunaan keranjang belanja berbahan parasut agar lebih mudah dibawa dan praktis. Penggunaan tumbler juga ditunjukkan kepada seluruh peserta agar terinspirasi untuk menghemat plastik botol minuman.
Para peserta melakukan praktik pengolahan sampah rumah tangga menjadi kerajinan. Bermacam-macam sampah seperti kantong plastik dapat diolah menjadi bunga, sedangkan handuk bekas diolah menjadi pot tanaman.
Contoh produk yang telah dihasilkan oleh KSM Mapesa Desa Sari Gadung dan Bank Sampah Desa Manunggal sangat bervariasi dan memiliki nilai ekonomi yang sangat potensial. Botol hias misalnya, terbuat dari botol yang berisi bekas alat pencuci peralatan masak dari material kawat. Meskipun bahan dasarnya adalah barang tidak layak pakai dan sering diabaikan dalam rumah, ternyata jika mampu mengolah dengan baik dapat menghasilkan hiasan ruangan yang estetik. Keranjang belanja yang terbuat dari cincin-cincin minuman gelas plastik juga dapat digunakan untuk mengurangi sampah plastik di rumah. Dream catcher, semacam hiasan gantung, juga dapat diolah dari styrofoam mi instan gelas.  Masih banyak lagi hasil kerajinan lain yang dapat dioleh dari sampah dan dapat diolah secara mandiri maupun berkelompok.
Pada akhirnya, kegiatan ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh peserta. Tidak hanya menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan, melainkan juga tidakan nyata apa saja yang dapat dilakukan oleh siswa, guru, maupun masyarakat sekitar yang ingin menjaga lingkungan tempat tinggalnya tetap sehat dan indah. Bahkan, nilai plusnya adalah menambah lapangan pekerjaan di sektor kerajinan dan lain lain.
"Jangan tunggu orang lain, mulai diri sendiri dulu!"
"Jangan tunggu besar, mulai dari yang kecil dulu!"
"Jangan menunda waktu, mulai dari sekarang juga!"

Komentar

Postingan Populer