RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Memahami sumberdaya alam)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Surakarta
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI/Gasal
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami sumberdaya alam.
Kompetensi Dasar : 2. 2Mengidentifikasi Jenis-Jenis Sumberdaya Alam (SDA)
A. Indikator
1. Kognitif
a. Produk
1) Mampu menganalisis klasifikasi sumberdaya alam
2) Mampu menganalisis potensi sumberdaya alam di indonesia
3) Mampu menganalisis persebaran sumberdaya alam di Indonesia
b. Proses
1) Mengidentifikasi penggolongan Sumber daya alam
2) Mengidentifikasi potensi sumberdaya alam di Indonesia
3) Mengidentifikasi persebaran sumberdaya alam di Indonesia
2. Psikomotorik
1) Melakukan pengamatan terhadap media/tayangan tentang klasifikasi sumberdaya alam di Indonesia beserta contohnya.
2) Melakukan identifikasi potensi sumberdaya alam di Indonesia
3) Melakukan interpretasi peta tematik untuk mengetahui persebaran sumberdaya alam Indonesia.
3. Afektif
a. Karakter
Peduli, tanggungjawab, bekerjasama, terbuka, dan mendengarkan pendapat orang lain dalam melakukan analisis terhadap:
1) Klasifikasi sumberdaya alam
2) Potensi sumberdaya alam di Indonesia
3) Persebaran sumberdaya alam di Indonesia
b. Keterampilan Sosial
Bertanya, memberikan ide dan pendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi dalam pembelajaran tentang:
1) Klasifikasi sumberdaya alam
2) Potensi sumberdaya alam di Indonesia
3) Persebaran sumberdaya alam di Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk
1) Siswa dapat menganalisis klasifikasi Sumber daya alam
2) Siswa dapat menganalisis potensi sumberdaya alam di Indonesia
3) Siswa dapat menganalisis persebaran sumberdaya alam di Indonesia
b. Proses
1) Siswa dapat memanfaatkan media power point untuk mengidentifikasi penggolongan sumberdaya alam
2) Siswa dapat memanfaatkan media power point untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya alam di Indonesia
3) Siswa dapat memanfaatkan berbagai peta tematik untuk menganalisa persebaran sumberdaya alam di Indonesia
2. Afektif
a. Karakter
Siswa memiliki sikap dan pandangan dan pemahaman yang baik tentang klasifikasi sumberdaya alam sekaligus potensi dan persebarannya di Indonesia.
b. Keterampilan Sosial
Setelah proses pembelajaran siswa mampu mendeskripsikan tentang klasifikasi, potensi dan persebaran sumberdaya alam di Indonesia.
C. Materi Pembelajaran
1. Klasifikasi sumberdaya alam
2. Potensi sumberdaya alam di Indonesia
3. Persebaran sumberdaya alam di Indonesia
D. Metode dan Model Pembelajaran
Metode pembelajaran : Kolaboratif (STAD)
E. Langkah-langkah Pembelajaran
No | Kegiatan | Waktu | Metode |
1. | Pendahuluan · Guru memberi salam dan menanyakan kabar siswa serta melakukan presensi. · Guru menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator dan tujuan pembelajaran. · Guru memberikan apersepsi dengan menampilkan gambar contoh sumberdaya alam yang ada di lingkungan siswa. · Guru meminta siswa untuk bertanya dan memberikan pendapat. | 10’ | Ceramah, tanya jawab |
2. | Kegiatan Inti a) Eksplorasi · Guru menyampaikan materi kepada siswa tentang klasifikasi sumberdaya alam dari berbagai sudut pandang disertai contoh. · Guru menerangkan potensi sumberdaya alam di Indonesia. · Guru menerangkan persebaran sumberdaya alam Indonesia melalui berbagai peta tematik sesuai dengan sumberdaya alam yang dibahas · *) Dalam menyampaikan materi guru menampilkan gambar dan menyelingi dengan beberapa pertanyaan yang disesuaikan dengan materi. b) Elaborasi · Kelas dibagi 8 kelompok, setiap kelompok diperintah untuk mengidentifikasi potensi dan persebaran sumberdaya alam tambang di Indonesia dengan menggunakan Peta Persebaran Sumberdaya Alam Tambang di Indonesia. Hasil diskusi juga disertai dengan analisa alasan terbentuknya pola persebaran sumberdaya alam tambang di peta tersebut. · Guru memimpin jalannya diskusi, memberikan bimbingan dan arahan kepada kelompok yang kurang memahaminya. c) Konfirmasi · Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok lain berpartisipasi dalam presentasi tersebut. · Guru mengarahkan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi. | 70’ | Ceramah, tanya jawab, dan diskusi (STAD). |
3. | Penutup · Guru memberi kesempatan siswa bertanya tentang materi yang di diskusikan tadi. · Melakukan refleksi materi yang dibahas. · Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam. | 10’ | Ceramah |
F. Sumber Pembelajaran
1. Endarto Danang, Geografi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
2. Lembar Kerja Siswa
G. Alat Pembelajaran
· White Board
· LCD
· Laptop
H. Media Pembelajaran
· Powerpoint klasifikasi sumberdaya alam
· Peta Persebaran Sumberdaya Alam Tambang di Indonesia
· Peta Persebaran Sumberdaya Alam Minyak Bumi di Indonesia
· Peta Persebaran Gas Alam di Indonesia
· Peta Persebaran Nikel di Indonesia
· Peta Persebaran Geotermal di Indonesia
· Peta Persebaran Deforestasi Hutan di Indonesia
I. Penilaian
1. Indikator penilaian.
2. Teknik penilaian:Soal diskusi
3. Bentuk instrument:Essay.
4. Instrumen.
Identifikasi potensi dan persebaran sumberdaya alam tambang berikut ini! Gunakan Peta Persebaran SDA Tambang Indonesia.
a. Minyak bumi
b. Timah
c. Emas
d. Garam
e. Kapur
Kunci jawaban:
a. Minyak bumi
Minyak bumi digunakan sebagai nahan bakar mesin serta penghasil lilin dan benda-benda lain yang digunakan untuk industri. Minyak bumi Indonesia tersebar di Cepu (Jawa Tengah), Cirebon (Jawa Barat), Kutai, Tarakan (Kalimantan Timur), dan Sorong (Papua).
b. Timah
Pemanfaatan timah di antaranya digunakan untuk peluru, pelapis kaleng, pembungkus rokok, campuran kuningan dan perunggu. Bijih timah tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun.
c. Emas
Logam emas digunakan sebagai bahan baku perhiasan dan bahkan saat ini digunakan untuk bahan kosmetik. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
d. Garam
Yodium biasa digunakan untuk campuran garam dapur yang berupa bahan kimia berwarna kelabu kehitaman dan mengkilat. Selain sebagai campuran garam, yodium juga sebagai bahan obat-obatan antiseptik.Mineral yodium tersebar di Madura, Semarang dan Mojokerto.
e. Kapur
Pemanfataan kapur digunakan untuk bahan bangunan merupakan bahan baku semen , teraso, keramik. Batu kapur tersebar di Pegunungan Seribu (DIY), Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan (Jawa Barat).
Rubrik Penilaian Diskusi
Sikap/Aspek yang dinilai | Nilai kualitatif | Nilai kuantitatif | Deskripsi (Alasan) | |
Pemahaman materi pembahasan | | | | |
Kemampuan melakukan analisis | | | | |
Kemampuan menyampaikan pendapat | | | | |
Partisipasi dalam diskusi | | | | |
Kemampuan penggunaan bahasa yang baik dalam diskusi | | | | |
Nilai rata-rata | | | | |
Komentar | ||||
|
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif | Nilai kuantitatif | |
Memuaskan | 4 | > 80 |
Baik | 3 | 68 – 79 |
Cukup | 2 | 56 – 67 |
Kurang | 1 | < 55 |
Mengetahui, Surakarta, 1 November 2011
Guru Pengampu Praktikan,
Dra. Diani Marhaenita Ririn Wijiastuti
NIP/NIK.1966 1120 1990 03 2 008 NIM. K5408047
LAMPIRAN MATERI
PERSEBARAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
A. Pengertian Sumber Daya Alam.
A. Pengertian Sumber Daya Alam.
Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai didalam kondisi di mana kita menemukannya. Sesuatu yang belum diketahuimanfaatnya tidak dapat dikatakan sebagai sumber daya karena tidak mempunyainilai. Sebaliknya, sesuatu yang meskipun ada gunanya tetapi tersedia dalamjumlah yang relatif besar dibanding dengan permintaan, juga bukan merupakansumber daya. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alamsekitar yang merupakan hasil bentukan alam yang dapat dimanfaatkan untukmemenuhi kebutuhan hidup manusia.
Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
1. Secara astronomis, Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh karena itu Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
2. Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan.
3. Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya nabati, hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta tambang minyak bumi.
B. Penggolongan Sumber Daya Alam
1.Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui ( Renewable Resosurch )
a.Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan
1)Pertanian
Pertanian dalam arti sempit adalah kegiatan bercocok tanam sehingga menghasilkan bahan pangan. Kegiatan bercocok tanam dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, sebagai berikut.
a) Sawah
a.Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan
1)Pertanian
Pertanian dalam arti sempit adalah kegiatan bercocok tanam sehingga menghasilkan bahan pangan. Kegiatan bercocok tanam dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, sebagai berikut.
a) Sawah
Sawah adalah sistem pertanian lahan basah yang menggunakan perlakuan dengan mengairi lahan. Pengairan sawah dapat di - lakukan dengan irigasi atau tadah hujan.
Ciri-ciri sawah antara lain :
(1) membutuhkan air yangcukup banyak,
(2) pengolahan tanah dilakukan secara teratur,
(3) merupakan pertanian menetap, dan
(4) jenis tanaman adalah padi.
Sawah di Indonesia terdiri atas:
(1) sawah irigasi adalah sawah yang sistem pengairannya teratur, sumber air biasa berasal dari aliran sungai/waduk;
(2) sawah tadah hujan adalah sawah yang sistem pengairannya tergantung dengan air hujan;
(3) sawah bencah (sawah pasang surut) adalah sawah yang terletak di daerah rawa-rawa pantai yang telah kering atau sering pula di daerah muara sungai yang besar; dan
(4) sawah lebak adalah sawah yang memanfaatkan lahan di kanan kiri sungai.
(2) pengolahan tanah dilakukan secara teratur,
(3) merupakan pertanian menetap, dan
(4) jenis tanaman adalah padi.
Sawah di Indonesia terdiri atas:
(1) sawah irigasi adalah sawah yang sistem pengairannya teratur, sumber air biasa berasal dari aliran sungai/waduk;
(2) sawah tadah hujan adalah sawah yang sistem pengairannya tergantung dengan air hujan;
(3) sawah bencah (sawah pasang surut) adalah sawah yang terletak di daerah rawa-rawa pantai yang telah kering atau sering pula di daerah muara sungai yang besar; dan
(4) sawah lebak adalah sawah yang memanfaatkan lahan di kanan kiri sungai.
b)Ladang
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga “huma”. Sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan dengan cara pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan jenis-jenis palawija. Sistem ini berakibat pada kerusakan hutan, tanah longsor, dan banjir.
c)Tegalan
Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap. Jenis tanaman yang ditanam pada lahan ini di antaranya palawija dan padi gogo.
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga “huma”. Sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan dengan cara pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan jenis-jenis palawija. Sistem ini berakibat pada kerusakan hutan, tanah longsor, dan banjir.
c)Tegalan
Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap. Jenis tanaman yang ditanam pada lahan ini di antaranya palawija dan padi gogo.
2) Peternakan
Peternakan adalah usaha pembudidayaan hewan ternak tertentu dengan tujuan pemenuhan kebutuhan hidup mausia. Jenis - jenis peternakan antara lain sebagai berikut.
a)Peternakan hewan besar, meliputi hewan ternak sapi, kerbau, dan kuda. Peternak sapi di antaranya terdapat di Boyolali,Padang, NTT, Sulawesi Selatan, dan Madura. Peternak kerbau terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra, Sulawesi Selatan,dan NTT. Peternakan kuda di antaranya terdapat di NTT dan Sulawesi Selatan.
b)Peternakan hewan kecil, hewan yang dibudidayakan antara lain kambing, domba, babi. Peternak kambing banyak terdapat diJawa dan Madura. Sedangkan peternak domba terdapat di Jabar dan peternak babi banyak terdapat di Bali dan Papua.
c)Peternakan unggas, hewan yang dibudidayakan adalah binatang-binatang jenis unggas seperti ayam, itik, burung. Budidaya peternakan jenis ini banyak terdapat di seluruh wilayah Indonesia.
b. Sumber Daya Perikanan
a)Peternakan hewan besar, meliputi hewan ternak sapi, kerbau, dan kuda. Peternak sapi di antaranya terdapat di Boyolali,Padang, NTT, Sulawesi Selatan, dan Madura. Peternak kerbau terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra, Sulawesi Selatan,dan NTT. Peternakan kuda di antaranya terdapat di NTT dan Sulawesi Selatan.
b)Peternakan hewan kecil, hewan yang dibudidayakan antara lain kambing, domba, babi. Peternak kambing banyak terdapat diJawa dan Madura. Sedangkan peternak domba terdapat di Jabar dan peternak babi banyak terdapat di Bali dan Papua.
c)Peternakan unggas, hewan yang dibudidayakan adalah binatang-binatang jenis unggas seperti ayam, itik, burung. Budidaya peternakan jenis ini banyak terdapat di seluruh wilayah Indonesia.
b. Sumber Daya Perikanan
Perikanan adalah segala usaha pembudidayaan ikan. Kegiatan pembudidayaan ikan di antaranya meliputi pemijahan benih ikan, penaburan benih, memelihara ikan, menangkap ikan, dan pengolahan ikan. Perikanan dapat dibagi sebagai berikut.
1)Perikanan Darat/Air Tawar
1)Perikanan Darat/Air Tawar
Perikanan air tawar adalah pembudidayaan jenis ikan air tawar yang meliputi ikan mas, gurami, mujahir, tawes, lele, dan nila. Kegiatan ini dilakukan dengan cara:
a)pembuatan kolam, dan
b)pembuatan karamba (keranjang kotak dari bambu yang diletakkan di sungai atau waduk/danau).
2)Perikanan Air Payau
Usaha perikanan dengan membuat tambak atau sebagai tempat budi daya ikan yang berada di wilayah pantai karena sumber air tambak berasal dari air sungai dan laut. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain adalah bandeng dan udang.
3)Perikanan Laut
Usaha perikanan dengan menangkap ikan di laut. Usaha perikanan ini bersifat eksploratif sehingga memerlukan banyak peralatan, di antaranya perahu/kapal serta alat-alat penangkapan ikan yang lain.
b)pembuatan karamba (keranjang kotak dari bambu yang diletakkan di sungai atau waduk/danau).
2)Perikanan Air Payau
Usaha perikanan dengan membuat tambak atau sebagai tempat budi daya ikan yang berada di wilayah pantai karena sumber air tambak berasal dari air sungai dan laut. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain adalah bandeng dan udang.
3)Perikanan Laut
Usaha perikanan dengan menangkap ikan di laut. Usaha perikanan ini bersifat eksploratif sehingga memerlukan banyak peralatan, di antaranya perahu/kapal serta alat-alat penangkapan ikan yang lain.
c. Sumber Daya Air
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan minum, makan, mencuci, dan kegiatan kebersihan lain. Air dapat dibagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut.
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir atau berada di atas permukaan bumi, seperti sungai, danau, dan rawa.
a) Sungai
Sungai merupakan sumber daya air yang sangat penting bagi manusia. Manfaat keberadaan sungai bagi manusia di antaranya adalah:
(1) sarana transportasi,
(2) sumber energi, dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,
(3) sumber ikan air tawar,
(4) pemenuhan kebutuhan MCK,
(5) irigasi,
(6) objek wisata, dan
(7) sumber bahan tambang seperti pasir dan batu.
d. Sumber Daya Alam Tanah
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan minum, makan, mencuci, dan kegiatan kebersihan lain. Air dapat dibagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut.
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir atau berada di atas permukaan bumi, seperti sungai, danau, dan rawa.
a) Sungai
Sungai merupakan sumber daya air yang sangat penting bagi manusia. Manfaat keberadaan sungai bagi manusia di antaranya adalah:
(1) sarana transportasi,
(2) sumber energi, dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,
(3) sumber ikan air tawar,
(4) pemenuhan kebutuhan MCK,
(5) irigasi,
(6) objek wisata, dan
(7) sumber bahan tambang seperti pasir dan batu.
d. Sumber Daya Alam Tanah
Tanah adalah akumulasi lapisan permukaan bumi teratas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan organisme. Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan tanah adalah iklim, makhluk hidup (tanaman atau organisme), bahan induk, topografi, dan waktu.
e. Sumber Daya Alam Udara
e. Sumber Daya Alam Udara
1) Pengertian Sumber Daya Udara
Bahaya banjir dan erosi merupakan permasalahan Indonesia pada saat musim hujan sedangkan pada saat musim kemarau Indonesia mengalami permasalahan kebakaran hutan yang mengakibatkan terjadinya polusi udara berupa kabut asap. Kabut asap ini ternyata tidak hanya berada di atas wilayah udara Indonesia tapi juga telah menyebar sampai ke Negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Kabut asap sudah merupakan transboundary pollution atau permasalahan polusi yang telah melewati batas negara.
2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
(Unrenewable Resources)
(Unrenewable Resources)
Bahan bakar yang berupa minyak dan gas terbentuk karena adanya proses-proses alam dan membutuhkan waktu yang lama. Hal ini bisa dikatakan bahwa minyak dan gas bumi tidak dapat diperbarui, karena kita tidak dapat membuatnya sendiri. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang apabila telah dimanfaatkan tidak dapat digunakan lagi. Sumber daya alam ini dapat terbentuk kembali namun dalam waktu yang sangat panjang hingga ratusan bahkan jutaan tahun umlah sumber daya ini relatif tetap karena tidak ada penambahan atau pembentukan kembali. Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui kebanyakan berupa mineral-mineral bumi seperti mineral logam (timah, bijih besi, emas, bauksit, dan nikel), mineral nonlogam (marmer, fosfat, pasir, dan batu) dan sumber daya alam energi yaitu minyak bumi, gas bumi, dan batu bara.
a. Sumber Daya Alam Mineral
1) Mineral Logam
a) Nikel
Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan, ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit. Pemanfaatan nikel digunakan untuk campuran besi menjadi baja, pelapis logam serta campuran kuningan atau perunggu. Terdapat di Sulawesi selatan wilayah Pomala, Danau Tawoti, Maluku Utara.
b) Bijih besi
Besi berwujud dalam perbagai jenis oksida besi, seperti magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hemati. Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan perubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Besi banyak dimanfaatkan untuk campuan semen dan pada industri logam. Tersebar di Cilacap (Jawa Tengah), Kotawaringin (Kalimantan Tengah), Cilegon (Jawa Barat), dan Pulau Obi (Maluku).
c) Timah
Timah merupakan bahan endapan pada batuan granit banyak terdapat di dasar-dasar sungai purba. Terbentuknya timah sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri atas endapan alluvium, aluvial, dan koluvium. Pemanfaatan timah di antaranya digunakan untuk peluru, pelapis kaleng, pembungkus rokok, campuran kuningan dan perunggu. Bijih timah tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun.
d) Emas, Tembaga, dan Perak
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5–3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Emas keberadaannya berasosiasi dengan tembaga dan perak dalam batuan andesit tua. Banyak terdapat di sekitar gunung api yang telah mati. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
e) Tembaga(Cu)
Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, namun hanya sedikit saja yang komersial.
Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik. Pembentukan endapan magmatic dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme. Logam tembaga banyak digunakan dalam industry peralatan listrik. Kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam pembuatan motor listrik, generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, sakelar, reaktifier transsistor, bidang telekomunikasi, dan bidang-bidang yang membutuhkan sifat konduktivitas listrik dan panas yang tinggi. Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua, kemudian di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
f) Bauksit
f) Bauksit
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.Pemanfaatannya untuk pembuatan alat dapur, kendaraan, pesawat terbang. Tersebar di Pulau Bintan, Pulau Galang Besar, dan Singkawang (Kalimantan Barat).
2) Mineral Nonlogam
a) Batu Kapur
Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/ kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, cokelat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Pemanfataan kapur digunakan untuk bahan bangunan merupakan bahan baku semen , teraso, keramik. Batu kapur tersebar di Pegunungan Seribu (DIY), Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan (Jawa Barat).
b) Marmer
b) Marmer
Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier. Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batu gamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada batu gamping, walaupun tidak setiap ada batu gamping akan ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang memengaruhinya baik berupa tekanan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Pemanfaatan marmer sebagai bahan lantai, furniture, dinding, patung, dan lain-lain. Tersebar di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur), Banjarnegara (Jawa Tengah), dan Citatah (Jawa Barat).
c) Belerang
c) Belerang
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Pemanfaatannya penggunaan Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industry kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain. Belerang tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
d) Fosfat
d) Fosfat
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
e) Intan
e) Intan
Intan, dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan), Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
f) Yodium
f) Yodium
Keberadaan yodium di Indonesia dikarenakan kondisi geologi Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan keberadaan air dan minyak bumi, yaitu merupakan air konat atau air purba yang mengandung yodium dengan berbagai variasi dalam suatu endapan permeabel yang terjebak bagian atas dan bawahnya oleh lapisan impermeabel. Yodium biasa digunakan untuk campuran garam dapur yang berupa bahan kimia berwarna kelabu kehitaman dan mengkilat. Selain sebagai campuran garam, yodium juga sebagai bahan obat-obatan antiseptik. Mineral yodium tersebar di Semarang dan Mojokerto.
b. Sumber Daya Alam Energi
1) Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier yang berbentuk endapan pada suatu wilayah yang cekung, rawa atau lautan dangkal. Endapan tersebut terbentuk dari mikroplankton yang mati kemudian bercampur dengan lumpur disebut Sapropelium. Proses selanjutnya adalah terjadinya destilasi yaitu sapropelium yang terbentuk karena tekanan dari lapisan - lapisan atasnya serta pengaruh aktivitas magma maka membentuk minyak bumi kasar. Minyak bumi kasar yang telah melalui pembusukan oleh organism dan tersebar di antara pori-pori lempung keluar melalui butir-butir pasir di dekatnya membentuk lapisan minyak bumi. Minyak bumi Indonesia tersebar di Cepu (Jawa Tengah), Cirebon (Jawa Barat), Kutai, Tarakan (Kalimantan Timur), dan Sorong (Papua).
2) Gas Bumi
Di Indonesia banyak terdapat minyak bumi dan gas bumi dalam satu reservoir atau sering disebut sumber gas bumi yang associated gas (asosiasi minyak bumi dan gas bumi dalam satu lokasi), namun di beberapa tempat juga ditemui sumber gas alam yang hanya menghasilkan gas alam semata atau disebut yang non-associated gas. Lokasi di Indonesia di mana terdapat sumber gas bumi non-associated berada di daerah Lhokseumawe (NAD).
3) Batu Bara
Batu bara terbentuk dari tumbuhan pakis-pakisan pada masa prasejarah (masa karbon) yang terbentuk melalui proses yang panjang dan dalam waktu jutaan tahun. Tumbuhan pakis tersebut hidup di daerah rawa atau danau yang akhirnya mati kemudian tertimbun oleh tumbuhan pakis berikutnya yang mati dan selanjutnya membentuk lapisan yang tebal. Karena mendapat tekanan besar dan mendapat temperatur yang tinggi dari dalam bumi maka terjadi pengarangan atau disebut pula batu bara. Batu bara di Indonesia tersebar di hampir seluruh pesisir Kalimantan, Bukit Asam (Sumatra Selatan), dan Papua.
Komentar
Posting Komentar