MATERI KULIAH METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

PENGERTIAN MASALAH PENELITIAN

Pengarahan Dari Pak Danang Endarto, S.Si, M.Si waktu KKL I di Green Canyon


Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan masalah penelitian. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian tepat, akurat, dan tentu saja bermanfaat. Berikut ini adalah beberapa definisi masalah penelitian:
1.      Suatu fokus perhatian yang ingin diketahui melalui penelitian


2.      Sesuatu yang ingin diketahui tetapi belum ada jawabnya.

Dalam konteks ini, masalah penelitian yang lebih cocok untuk dikaji adalah fenomena fisik.


3.      Sesuatu kondisi yang menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Berbeda dengan point kedua, konteks ini lebih sesuai dengan penelitian fenomena sosial.

Misalnya, fenomena ledakan penduduk yang merupakan masalah sosial yang menggambarkan kesenjangan antara harapan para penduduk berupa kesejahteraan hidup dan kenyataan yang ada berupa tingginya jumlah penduduk yang berimbas pada tingginya angka ketergantungan (beban hidup keluarga). Fenomena ini dapat diteliti melalui pengkajian variabel jumlah anak yang diinginkan oleh pasangan usia subur, misalnya.
Mengapa konsep ini tidak tepat untuk mengkaji fenomena fisik?
Sebagai contoh, fenomena longsor di Tawangmangu beberapa tahun lalu dan sempat menjadi topik terhangat pada waktu itu. Peneliti tidak dapat mengklasifikasikan masalah tersebut sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan di lapangan. Sebab, kita tidak dapat berharap tidak terjadi longsor di Tawangmangu. Alam telah memiliki siklusnya sendiri yang harus terus berjalan, baik atas ijin manusia atau tidak. Jadi, kejadian longsor tersebut sudah menjadi konsekuensi logis  atas kondisi alam sekitarnya.

SUMBER MASALAH PENELITIAN

Proses penyusunan skripsi yang paling berat berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya adalah mencari sumber masalah penelitian untuk menentukan masalah atau topik permasalahan. Berikut ini adalah beberapa sumber masalah penelitan yang dapat dipilih:
1.      Pengalaman
2.      Deduksi teori

Deduksi teori dapat diperoleh dengan membaca buku yang berisi konsep-konsep dan dasar teori yang telah disusun sebelumnya. Dasar teori tersebut dapat dijadikan acuan untuk memilih topik permasalahan yang ingin dikaji.


3.      Kepustakaan

Para peneliti dapat membaca hasil penelitian sebelumnya. Misalnya, skripsi maupun tesis dalam bidang yang diminatinya. Pada bagian kesimpulan dan saran biasanya terdapat rekomendasi penelitian selanjutnya untuk memperbaiki penelitian tersebut. Rekomendasi itulah yang dapat dijadikan permasalahan oleh peneliti untuk selanjutnya dikaji secara ilmiah


4.      Masalah aktual

Peneliti dapat mengkaji permasalahan-permasalahan aktual yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Penelitian tentu saja harus dilakukan dari berbagai sudut pandang sesuai dengan bidang yang dikuasainya.


5.      Situasi praktis

Yang dimaksud dengan situasi praktis dalam hal ini adalah peneliti dapat melakukan evaluasi terhadap program-program maupun konsep-konsep yang telah diterapkan dalam lingkungan sekitar.
Misalnya, evaluasi tata ruang wilayah Kota Surakarta. Pemerintah Daerah telah menetapkan konsep perencanaan tata ruang wilayah untuk daerahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, perlu dilakukan evaluasi terhadap program tersebut. Apakah sudah tepat sasaran atau masih memerlukan perbaikan di bagian-bagian tertentu. Hal inilah yang dapat dijadikan topik permasalahan atau bahan skripsi.

KRITERIA MASALAH YANG BAIK


Setelah dilakukan pemilihan masalah, perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui apakah masalah yang dipilih sudah sesuai dan baik untuk diteliti. Berikut ini adalah kriteria yang dapat membantu untuk menentukan apakah masalah yang telah dipilih baik:


1.      Memberi sumbangan bangunan pengetahuan yang baru

Misalnya peneliti mengkaji konsep Quantum dalam proses pembelajaran. Penerapan konsep Quantum dalam berbagai Kompetensi Dasar dalam pembelajaran akan mempercerah ilmu pengetahuan mengenai konsep Quantum itu sendiri jika dibandingkan dengan penerapan dalam satu Kompetensi Dasar.


2.      Merupakan persoalan baru, bukan DUPLIKASI

Duplikasi harus dihindarkan dalam penelitian. Hasil penelitian hendaknya harus orisinil, murni hasil karya peneliti. Namun, dalam kenyataanya penyusunan skripsi maupun penelitian lainnya, kegiatan mengutip data dari sumber lain tidak dapat dihindari. Hal ini diperbolehkan asalkan peneliti mencantumkan sumber data yang dikutipnya dan tidak lupa meminta ijin kepada pemilik data yang bersangkutan.


3.      Merupakan persoalan yang dapat diteliti

Permasalahan yang diangkat hendaknya memiliki lingkup studi yang sempit, kecil, namun mendalam. Hal ini lebih menguntungkan dan lebih baik jika dibandingkan dengan permasalahan yang umum, luas, dan dangkal


4.      Menarik dan dikuasai oleh peneliti

Kriteria ini adalah kriteria yang paling subyektif bagi peneliti.

CARA MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

1.      Menerangkan dengan jelas apa yang akan dipecahkan
2.      Membatasi ruang lingkup studi pada suatu persoalan khusus
Misalnya topik yang ingin diangkat adalah masalah anak. Permasalahan ini dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang demografis, variabel yang dapat dikaji adalah jumlah dan jenis kelamin serta komposisinya. Sedangkan dari segi sosial dan psikologis, kenakalan remaja dapat dijadikan topik utama.
3.      Mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih

Misalnya mengkaji hubungan antara variabel terikat (Y) berupa jumlah anak yang diinginkan dengan variabel bebas (X) berupa pekerjaan dan pendidikan pasangan usia subur.


4.      Menghindari permasalahan yang sifatnya filosofis karena sulit dijawab.


5.      Dalam kalimat tanya

Komentar

Postingan Populer