BATUAN BEKU (IGNEUS ROCK)
Ciri-ciri
batuan beku adalah kristalnya saling mengunci (interlocking) sehingga sangat kompak dan keras. Batuan beku
memiliki struktur massive, tidak menunjukkan pecah-pecah, mengelupas, atau
retak-retak. Biasanya digunakan untuk bahan bangunan, pengerasan jalan, dan
segala hal yang berhubungan dengan konstruksi teknik. Batuan beku ini biasanya
diambil secara langsung, tidak mengalami pengolahan terlebih dahulu. Batuan ini
lebih banyak digunakan daripada batuan-batuan keras yang lain seperti marmer
dan kuarsit. Batuan beku yang digunakan biasanya didapat dari magma/lava yang
membeku dan sebagian berasal dari fragmen-fragmen pada breksi.
Yang
dimaksud dengan tekstur batuan beku adalah hubungan antar butir kristal/
mineral (ukuran, bentuk, dan susunan). Tekstur ditentukan oleh kecepatan
periode kristalisasi. Jika tersusun oleh kristal berukuran besar, maka
pembentukan kristal sempurna (perlahan-lahan). Artinya terbentuk di dalam bumi
(batuan intrusi). Jika tersusun oleh kristal yang sangat lembut, artinya batuan
tersebut mengalami pendinginan yang sangat cepat. Kemungkinan, batuan ini
mendingin di permukaan bumi (batuan ekstrusi). Jika terjadi campuran,
fenokris/mineral sulung, yaitu mineral-mineral yang relatif lebih besar dan
tampak jelas secara kasat mata dibandingkan dengan kristal-kristal lembut lain
terbentuk lebih dahulu. Gelasan (glassy)
adalah tekstur pada batuan beku yang sepenuhnya tersusun dari mineral gelas.
Fragmental adalah hasil letusan gunungapi yang eksplosif.
Batuan
beku yang berbentuk kristal dibentuk oleh proses pendinginan yang bertahap,
sedangkan yang berbentuk nonkristal mengalami proses pendinginan yang sangat
cepat. Derajat kristalisasi adalah proporsi antara massa kristal dan massa
gelas dalam batuan. Jika seluruhnya kristal disebut holokristalin, jika
seluruhnya gelas disebut holohyalin, dan jika gabungan antara keduanya disebut
hipokristalin. Berikut ini adalah contoh batuan beku:
1. Basalt
Terdiri dari elemen yang bersifat
basaltic. Cirinya berwarna hitam. Batuan ini terbentuk oelh magma yang encer,
terdapat pada sekitar gunungapi bawah laut.
2. Batu granit banyak dicari karena
mempunyai kristal yang besar, berwarna-warni, dan keras sekali. Batu granit
banyak dijumpai pada kawasan intrusi besar (batholit).
Penghasil granit terbesar adalah Pulau Bangka, Belitung, Singkep, Maluku Utara,
dan Sumba. Penemuan batu granit biasanya dimudahkan dengan tersingkapnya dapur
magma. Berkomposisi asam karena berasal dari kerak benua.
3. Gabro
Batuan beku berkomposisi basa
(kurang basa), berwarna hitam agak cerah.
4. Diorite
Batuan beku asam, warnanya
didominasi abu-abu. Teksturnya fanerik, berasal dari lempeng benua (magma
asam). Merupakan batuan yang paling umum dijumpai di Indonesia.
5. Rhyolit
Batuan berkomposisi
magma asam, kristalnya kecil, putih, dan teksturnya afanitik. Terjadi akibat
proses ekstrusi. Jumlah lubang gasnya tidak dominan.
Komentar
Posting Komentar