SIFAT FISIK TANAH
Tekstur,
Struktur Tanah dan Konsistensi Tanah
Tekstur tanah merupakan
sifat fisik tanah yang menyatakan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah
menunjukkan perbandingan fraksi-fraksi lempung, debu, dan pasir. Tekstur tanah
menunjukkan fraksi dominan dari ketiga fraksi tersebut. Fraksi/ zarah/ butir/
partikel tanah dibedakan menjadi:
1.
Sand=
pasir (Jogja dan Bogor); diameter 2 - 0,05mm
2.
Silt
= debu; diameter 0,05 – 0,002 mm
3.
Clay=
lempung( Jogja)= liat (Bogor); diameter < 0,002 mm
Pengukuran tekstur
tanah dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:
1.
Kuantitatif (uji laboratorium)
Jika
horizon tanah telah berkembang secara baik, maka semua horizon itu bisa diambil
sampel.
Misalnya:
60
– 20 – 20 :Sandy – clay – loam (diterjemahkan dari kanan)
20
– 40 – 40 :silty – clay : lempung berdebu
40
– 30 – 30 : light clay : lempung ringan
2.
Kualitatif
a. Uji
manipulasi (dibentuk melingkar) lalu dicocokkan dengan segitiga tekstur
b. Merasakan
tekstur dengan ibu jari dan telunjuk
Struktur tanah
merupakan sifat fisik tanah yang menyatakan cara terikat dan letak butir tanah
yang satu dengan yang lain. Klasifikasi struktur tanah dibedakan berdasarkan
pada bentuk dan susunan agregat/ yang disebut tipe struktur, ukuran/ diameter
agregat yang dinamakan kelas struktur, serta kematapan/ kekuatan agregat yang
dinamakan derajat struktur.
Tipe struktur tanah
dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1.
Granuler; pasir
2.
Lempeng, bersifat massive
3.
Gumpal: gumpal bersudut dan gumpal
membulat
4.
Tiang : prismatik dan kolumnar
Derajat struktur:
0 : tak beragregat
(pejal jika berkoherensi)
1 : lemah (jika
tersentuh mudah hancur)
2 : sedang (mudah
terbentuk dan pecah)
3 : kokoh
4 : sangat kuat
Berikut ini adalah
macam-macam struktur tanah:
1.
Pasir : rasa kasar sangat jelas, tidak
melekat, tidak dapat dibentuk bola dan gulungan
2.
Pasir berlempung : rasa kasar jelas,
sedikit sekali melekat, dapat dibentuk bola yang mudah sekali hancur
3.
Lempung berpasir : rasa kasar agak
jelas, agak melekat, dapat dibuat bola yang mudah hancur
4.
Lempung : rasa tidak kasar dan tidak
licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dapat sedikit dibentuk
gulungan dengan permukaan mengkilap
Konsistensi tanah
menunjukkan kekuatan daya kohesi/ adhesi butir tanah terhadap benda lain.
Penggolongan konsistensi dalam keadaan basah:
1.
Kelekatan (stickiness), menunjukkan daya adhesi
Porositas,
menunjukkan volume pori yang ada dalam tanah yang dipengaruhi oleh kandungan
bahan organik, struktur, dan tekstur tanah
Permeabilitas,
menunjukkan kemampuan merembesnya air ke dalam tanah. Semakin kecil butirnya,
semakin bertambah luas permukaannya, maka semakin kecil permeabilitas karena water holding capacity berbanding tegak
lurus dengan besar butir.
2.
Keliatan (plasticity)
Porositas
adalah volume pori yang ada dalam tanah dibanding volume massa tanah. Pori
tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah. Porositas non
kapiler menunjukkan jumlah ruang volume pori-pori makro, sedangkan porositas
kapiler menunjukkan jumlah ruang volume pori-pori mikro
Porositas
kapiler berguna untuk memegang air tanah. Banyaknya air yang dapat diikat atau
diserap tanah bergantung pada tekstur, struktur, dan kansungan bahan organik.
Banyaknya air yang dapat diserap akar tanaman bergantung pada daya tahan/daya
ikat agregat tanah terhadap air. Air gravitasi adalah air di dalam tanah yang
mengisi pori-pori makro dan turun karena pengaruh beratnya sendiri. Air kapiler
adalah air yang mengisi pori mikro kapiler.
Komentar
Posting Komentar