PERBEDAAN MENGAJAR DAN MENDIDIK

Dewasa ini banyak sekali kasus kekerasan antara guru dan siswa. Hal yang sebenarnya sangat patut untuk disayangkan. Tanpa untuk menyudutkan pihak manapun, hal ini dapat dihindari jika terdapat komunikasi yang baik antara pihak yang terlibat.
Jika dilihat dari sudut pandang guru, pada dasarnya ini dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi diri bagi dunia pendidikan Sudahkah kita melaksanakan tupoksi dengan baik? Karena pada dasarnya, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, melainkan juga sebagai pendidik. Dimanakah perbedaannya?
Pada dasarnya mengajar adalah transfer of knowledge, sedangkan mendidik merupakan transfer of values (patokan dalam masyarakat tentang hal yang baik atau buruk). Guru tidak hanya wajib menyampaikan materi pembelajaran. Guru wajib 'memanusiakan manusia' dengan memberikan pendidikan karakter terhadap peserta didik. Disinilah guru berhak memberikan 'reward and punishment' terkait perilaku siswa di sekolah. Guru bertindak selaku orang tua kedua berhak dan wajib memberikan teguran sewajarnya jika peserta didik tidak dapat mematuhi tata tertib sekolah. Wali urid hendaknya paham terhadap hal ini sejak awal tahun pelajaran, sehingga tidak ada lagi pertentangan antara keduanya seperti yang ramai diperbincangkan baru-baru iniin. Jelas disini bahwa kewajiban guru tidak sekedar mengajar, melainkan juga mendidik. Meskipun kewajiban mendidik lebih luas dan relatif lebih sulit, kemampuan tersebut harus dikuasai oleh guru.
Lalu, bagaimana menjadi pengajar sekaligus pendidik? Kompetensi yang harus dimiliki guru secara lengkap adalah paedagogik, profesi, sosial, dan kepribadian. Hal tersebut dapat dipelajari melalui teori dalam kegiatan belajar dan pembelajaran, yaitu:
1.      Behavioristik: teacher centre
2.      Kognitivisme: mencari ilmu sebanyak-banyaknya
3.      Humanisme: interaksi antar manusia
4.      Empirisme: pengalaman (dididik oleh alam)
Salah satu penanaman karakter melalui kegiatan Pramuka

Komentar

Postingan Populer