OSEANOGRAFI
Ditinjau
dari bahasanya, Oseanografi berasal dari kata oceanus (Bahasa Inggris, Belanda, Perancis), atau okeanoe (Bahasa Latin) yang berarti laut
yang memisahkan Eurasia dan Afrika. Ditinjau berdasarkan istilahnya, Oseanografi
berarti salah satu ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari sisi fisika (physical oceanography), kimia, biologi laut, geologi laut, dan meteorologi. Oseanografi
memiliki berbagai ilmu bantu, yaitu:
1. Fisika Oseanografi: mempelajari
hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan dan yang terjadi
antara lautan dengan atmosfir dari daratan. Misalnya, pasang dan gelombang,
sistem arus, dan lain-lain
2. Geologi Oseanografi: mempelajari
asal lautan, geologi dasar laut, gunung api dan gempa dasar laut.
3. Kimia Oseanografi: mempelajari
reaksi kimia yang terjadi di dalam dan dasar laut
4. Biologi Oseanografi: mempelajari
kehidupan dan sistem kehidupan organism dalam laut
Perkembangan
Oseanografi
1. Ekspedisi Chalenger pertama kali
mengelilingi dunia dengan menggunakan kapal layar dan mesin uap (1872-1876).
Dilatarbelakangi adanya teori tidak adanya kehidupan di kedalaman lebih dari
600 meter, bahwa dunia itu datar, dan laut merupakan misteri yang tidak mungkin
diseberangi lewat cakrawala.
2. Ekspedisi Rumpius, Ekspedisi Baruna
I dan Baruna II; Snelius I dan II
3. Ekspedisi Atlantis
4. Ekspedisi Tim Perancis dan
Amerika di Mariana Trench
5. Operation Drake Scientific
mengelilingi dunia dengan KLM Eye of The Wind
6. Ekspedisi kelautan tim gabungan
Perancis Indonesia dengan menggunakan KM Koryndon
7. Ekspedisi kelautan samudera
Pasifik dari Indonesia menggunakan kapal kayu Phinisi menuju Pelabuhan
Vancouver di Kanada
8. Ekspedisi kelautan untuk napak
tilas menggunakan kapal kayu layar Nusantara dari Indonesia menuju Madagaskar
(2003)
Sejarah
terjadinya laut:
1. Dikembangkan dari teori Wegener
(gerakan kontinen), hipotesisnya adalah semua daratan adalah satu (Pangea) yang
dikelilingi laut Tethys. Pangea atau
benua purba terdiri dari Eurasia, Afrika, Amerika Selatan, India, Australia,
dan Amerika). Selanjutnya, pangea mengalami gerakan kontinen (gerakan
orogenetik) sehingga kemudian pecah seperti sekarang ini. Salah satu bukti
Afrika pernah menyatu dengan Eurasia adalah adanya jajaran pegunungan bawah
laut di Afrika Tengah.
2. Teori lain mengatakan bahwa benua
sudah pada posisinya sejak dulu. Bagian terendah (cekung) dari bumi terisi air
yang berasal dari dalam bumi maupun lelehan es dari kutub sehingga air meluap
sampai ke pinggir kontinen sebagai wilayah paparan. Teori ini tidak popular
karena tdak mengkaitkan proses geologi.
Bentuk
topografi dasar laut:
1. Ridge
& Rise:
pegunungan dan perbukitan di dasar laut
2. Trench: bagian dasar laut yang sangat
dalam (lembah)
3. Abyssal
Plain: dataran
abyssal
4. Contitental
Island:
pulau-pulau benua (misalnya, kepulauan Indonesia dan Hawaii)
5. Island
Arc: kumpulan
pulau-pulau
6. Mid
Oceanic Volcanic Islands:
pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah lautan
7. Atol: pulau-pulau karang
8. Seamont
& Guyot
:gunungapi yang muncul dari dasar laut
Pantai
Pantai
sama dengan pesisir, yaitu peralihan antara daratan dan lautan yang ditandai
degan perubahan kedalaman secara ekstrim.
1. Continental
shelf: daerah
yang berbatasan langsung dengan daratan dan lereng yang landai (0-2%)
2. Continental
slope: dasar
laut yang lerengnya lebih terjal
3. Continental
rise: lereng
yang secara perlahan menjadi datar pada dasar laut
Kondisi
Oseanografi yang berpengaruh terhadap sumberdaya:
1. Pasang surut, dipengaruhi
gravitas bulan
2. Arus, dipengaruhi salinitas,
suhu, pasang surut
3. Suhu
4. Salinitas, bergantung pada kadar
garam
5. Angin
6. Gelombang
7. Cahaya
Pasang
surut
Merupakan
proses naik-turunnya muka air laut karena adanya gaya tarik benda langit
(matahari dan bulan). Tipe pasang surut:
1. Pasang surut harian ganda: dalam
sehari terjadi 2x pasang dan 2x surut. Ini terjadi di Selat Malaka dan Laut
Andaman
2. Pasang surut harian tunggal:
dalam sehari terjadi 1x pasang dan 1x surut. Ini terjadi di Selat Karimata
3. Pasang surut campuran condong ke
harian ganda: dalam sehari terjadi 2x pasang dan 2x surut tetapi tinggi dan
periodenya berbeda. Terjadi di Perairan Indonesia Timur
4. Pasang surut campuran condong ke
harian tunggal: dalam sehari terjadi 2x pasang dan 2x surut, tetapi tinggi dan
periodenya berbeda. Terjadi di Pantai Utara Jawa Barat
Komentar
Posting Komentar