GEOMORFOLOGI DASAR
Geomorfologi
merupakan studi bentuklahan dan proses-proses yang bekerja padanya serta
menyelidiki kaitan antara bentuklahan dengan proses yang bekerja dalam susunan
keruangan. Yang dimaksud dengan bentuklahan adalah kenampakan medan yang dibentuk
oleh proses-proses alami yang mempunyai selang karakteristik tertentu dimanapun
bentuklahan ditemukan. Bentuklahan harus mencerminkan litologi, relief, dan
proses pembentuknya. Istilah lain yan mirip dengan bentuklahan adalah satuan
lahan (land unit), yaitu suatu luasan tertentu yang terdapat pada peta yang
tersusun dari parameter fisik tanah.
Bentuk
lahan berdasarkan genesisnya terdiri dari bentuklahan struktural, vulkanik, dan
denudasional (dibentuk oleh tenaga endogen), dan denudasional, fluvial, marin,
aeolian, solusional, glasial, serta organisme (dibentuk oleh tenaga eksogen)
Teori Pembentukan Bumi
- Teori Kontraksi
Teori ini menyebutkan bahwa
permukaan bumi seperti jeruk purut karena terjadi perbedaan suhu.
- Teori Laurasia-Gondwana
Awalnya permukaan bumi mempunyai
dua blok, yaitu Laurasia (di bagian utara) dan Gondwana (di bagian selatan).
Keduanya bergerak ke arah ekuator. Karena perputaran bumi, waktu keduanya
melakukan kontak, mereka pecah menjadi seperti sekarang ini.
- Teori Konveksi
Secara sederhana, terdapat arus
panas yang beregrak dari bawah (sumber panas) menunju atas lalu kembali lagi ke
bawah sehingga membentuk siklus. Akibanya, ermukaan bumi tidak rata karena
bergesekan dengan atmosfir dan terpengaruh oleh temperaturnya.
- Teori Tektonik Lempeng
Lempeng tektonik terbentuk oleh
kerak bumi. Lempeng-lempeng bumi saling terpisah. Berdasarkan bloknya, terdapat
7 blok lempeng bumi, sedangkan berdasarkan berat jenisnya dibedakan menjadi dua
(lempeng benua dan samudera). Lempeng samudera memiliki sifat basa hingga ultra
basa, memiliki berat jenis tinggi (3- 2,5 N/ m3), dan bergerak
cepat, sedangkan lempeng benua memiliki sifat asam hingga sedang, memiliki
berat jenis rendah (2- 2,5 N/ m3), dan bergerak lambat.
Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak.
Gerakan ini bisa saling bertumbukan (tension),
berpisah (spreading), atau hanya berpapasan
satu sama lain (shear). Lebih
spesifik, terdapat 3 macam gerakan bertumbukan, yaitu lempeng benua- lempeng
benua (collision), lempeng samudera-
lempeg samudera (olliqoison), dan
lempeng samudera- lempeng samudera (subduction).
Gempa bumi pada dasarnya merupakan gaya reaksi terhadap gaya tekan yang
dilakukan oleh lempengan.
Indonesia dikelilingi sekaligus
didesak oleh lempeng-lempeng samudera sehingga ‘labil.’ Akibatnya, banyak
aktivitas vulkanik sebagai konsekuensi dari pergesekan dari lempeng-lempeng
tektonik di sekitarnya. Aktivitas tektonik ini berdampak pada bagian busur luar
maupun dalam negara Indonesia. Busur luar meskipun bersifat non-vulkanis,
memiliki Pulau Melange sebagai hasil dari proses penunjaman. Sedangkan busur
dalam yang bersifat vulkanis menghasilkan pulau vulkanik yang terpisah dengan
laut dangkal.
Proses dan Tenaga Geomorfologis
Proses Geomorfologis adalah semua perubahan
secara fisik dan khemis yang mempengaruhi modifikasi permukaan bumi. Sedangkan
tenaga Geomorfoligis adalah setiap medium alam yang mampu megikis dan
mengangkut material permukaan bumi.
Proses
Geomorfologi dibentuk oleh:
- Tenaga
endogen (tektonik, vulkanik, dan diastropisme)
- Tenaga
eksogen (angin, air, es, dan lain-lain)
- Tenaga
terestrial (jatuhnya benda langit)
Tenaga
eksogen mempengaruhi proses degadrasi dan agradasi. Proses degadrasi adalah
proses yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan bumi. Sedangkan proses
agradasi adalah proses yang menyebabkan terjadinya penambahan tinggi permukaan
bumi.
Erosi
adalah penguraian dan pemindahan tanah/batuan oleh air, angin, es, atau
gravitasi (Arnoldus dalam Asdak). Definisi lainnya adalah peristiwa penguraian
dan pemindahan tanah atau batuan oleh tenaga es atau gravitasi. Ada juga yang
menyebutkan erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau
bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami.
Macam-macam erosi antara lain adalah sebagai berikut:
- Berdasarkan kecepatan erosi
a.
Erosi
alami/ erosi geologi/ erosi normal: proses erosi kecepatannya lebih rendah
daripada proses pembentukan tanah.
b.
Erosi
dipercepat: proses erosi kecepatannya lebh cepat daripada proses pembentukan
tanah.
- Berdasarkan bentuk
a.
Erosi
percik (splash erosion)
b.
Erosi
lembar (sheet erosion), biasanya
terjadi pada horizon A
c.
Erosi
alur (rill erosion), juga terjadi di
horizon A
d.
Erosi
parit (gully erosion), terjadi di
horizon E atau B
Faktor-faktor
erosi:
- Iklim (curah hujan dan
temperatur): curah hujan mempengaruhi pelapukan batuan dan secara langsung
memicu gerakan massa batuan, sedangkan suhu melakukan pelapukan batuan
secara disintegrasi.
- Topografi (kemiringan dan
panjang lereng): kemiringan lereng yang terjal, adanya pemotongan lereng
untuk jalan raya dan perkampungan memperbesar beban lereng.
- Vegetasi (kerapatan vegetasi
dan ketinggian tajuk pohon): kurangnya tanaman berakar kuat dan dalam yang
berfungsi sebagai penguat tanah.
- Tanah (tekstur dan struktur
tanah): dalamnya solum tanah dan pelapukan
- Aktivitas manusia (praktek
konservasi)
Erosi
memiliki dampak positif bagi lingkungan, yaitu meningkatkan kesuburan tanah di
zona pengendapan. Meskipun demikian, erosi lebih sering dinilai memiliki banyak
dampak negatif, antara lain adalah:
- Rusaknya/ turunnya
produktivitas lahan pertanian
- Timbul sedimentasi
(memperpendek umur waduk, saluran irigasi, dan pelabuhan)
- Penurunan kualitas air
permukaan
- Akumulasi bahan yang
bersifat racun
Gerakan
Tanah
Gerakan
tanah adalah suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang
menyebabkan bergeraknya massa tanah dan batuan ke tempat atau daerah yang lebih
rendah. Gerakan massa tanah/ batuan ini terjadi pada lereng-lereng yang hambat
geser tanah atau batuannya lebih kecil daripada berat massanya.
Pembagian
Gerakan Tanah
- Menurut Dir. Geologi Tata
Lingkungan
a.
Aliran
tanah/ batuan (jika yang mendominasi adalah air
b.
Longsoran/
tanah longsor (tanah jenuh; jarak longsor pendek)
c.
Runtuhan
d.
Amblesan
(karena terganggunya struktur geologi di bawah atau pengambilan air terus
menerus.
- Menurut Sharpe (1938)
a.
Aliran
lambat (rayapan) : outputnya ada, tetapi prosesnya tidak dapat diamati.
Ciri-ciri rayapan adalah vegetasi memiliki kecondongan yang seragam dan jalan
aspal membentuk creeping.
b.
Aliran
cepat : dapat berupa landslide (gerakan tanah/ batuan yang membalik struktur
tanah tidak beraturan), maupun subdidence
(amblesan)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi atau menyebabkan gerakan tanah:
- Topografi/ lereng
- Keadaaan tanah/ batuan
- Keairan
- Keseringan gempa
- Penggunaan lahan
- Aktivitas manusia
Sedimentasi
Proses
sedimentasi diawali dari proses erosi di bagian hulu. Kemudian material yang
tererosi tersebut mengalami proses transportasi ke daerah yang lebih rendah,
sehingga membentuk sedimen.
Sifat
batuan sedimen:
- Sortasi (vertikal dan horizontal):
pemilahan menurut beratnya.
- Stratifikasi
- Lapisan sejajar (paralel strata)
- Bentuk silang (cross strata)
Komentar
Posting Komentar