PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN)

Bagi mahasiswa semester 7 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sudah wajib hukumnya mengikuti PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN), yaitu semacam magang selama kurang lebih 3 bulan di sekolah-sekolah mitra untuk melatih kemampuan mengajar. 
Hal ini tentu saja sangat penting bagi mahasiswa FKIP yang notabene calon guru (meskipun seiring berjalannya waktu nanti, ada beberapa yang berbalik arah ke bidang yang lain. Di jaman edan ini, apa sih yang nggak mungkin? Masih banyak di luar sana sarjana yang bergelut dengan profesi di luar bidangnya semasa kuliah).
Tata cara untuk menempuh PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) diawali dengan pendaftaran di kampus dengan beberapa syarat administrasi yang klasik. Mengantri lama, berbelit-belit, dan rumit.
Setelah terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa PPL, pihak kampus memberikan pembekalan kepada mahasiswa dengan petuah-petuah bijaknya secara massal.
Mahasiswa juga selalu dibuat up date dengan informasi seputar PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) via sms langsung ke handphone mahasiswa yang bersangkutan. 
Mahasiswa juga dilengkapi dengan ID Card yang wajib dipakai pada saat mengikuti PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) di sekolah mitra.
Kegiatan PPL diawali dengan observasi dan pengenalan sekolah mitra selama seminggu (semacam MOS atau OSPEK).
Lucunya, meskipun jadwal kegiatan PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) sudah diseragamkan oleh pihak kampus, praktiknya, masing-masing sekolah mitra menyusun agenda sendiri secara sepihak. Akibatnya, timbul ketidakseragaman. Ada sekolah mitra yang mempersilakan mahasiswa PPL untuk langsung mengajar tanpa adanya pembekalan, ada juga yang tetap mengikuti jadwal yang ada.
Ada yang setiap hari menjamu mahasiswa PPL dengan cemilan sehat dan bertaraf lumayan, ada yang tidak sama sekali. Padahal setiap mahasiswa PPL membayar uang administrasi dengan jumlah yang sama. Tunai, pula.
Semoga di masa depan hal-hal semacam ini tidak terulang lagi. Amin

Komentar

Postingan Populer